Search

Jakarta Berdoa

A site for expressing your doubts, faiths, and testimonies on Christ

Menakuti Ketakutan (Markus 4:35-41)

Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (Markus 4:40)

Amerika dilanda krisis ekonomi mahahebat pada tahun 1930-an. Harga saham anjlok. Banyak bank tutup. Pengangguran di mana-mana. Masyarakat panik. Franklin Delano Roosevelt terpilih sebagai presiden pada saat seperti itu. Dengan pembawaan yang tenang ia memimpin. Secara bertahap ia menetapkan langkah-langkah kebijakan yang positif. Salah satu seruannya kepada rakyat yang terkenal dan ampuh menentramkan bangsanya kala itu ialah, “Satu saja yang harus kita takuti, yaitu ketakutan itu sendiri.”
Lewat kisah “Angin ribut diredakan”, Markus mengusung tema ketakutan dengan bagus. Lihatlah kala murid-murid dikuasai oleh ketakutan! Pengalaman sebagai nelayan tak berguna lagi. Bahkan kehadiran Yesus bersama mereka tak berdampak apa-apa. Sebaliknya, mereka panik dan mencari siapa yang dapat dipersalahkan. “Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” (ay. 38). Ketakutan membuihkan ombak kepanikan, mengalir masuk melakukan intervensi atas akal sehat, dan menenggelamkan kepercayaan kita akan Tuhan (ay. 40).
Sejenak merasa takut itu wajar. Tetapi, berlarut-larut dikendalikan ketakutan itu berbahaya. Ketakutan yang dibiarkan berkuasa akan melumpuhkan semua kekuatan kita: ketenangan, akal sehat, dan iman kita. Seruan Yesus menenangkan angin ribut dan gelombang laut sebenarnya juga seruan untuk menenangkan gelora ketakutan di hati para murid. Dan juga kita. Tenanglah! Yesus selalu ada menyertai kita. Tidak cukupkah itu melenyapkan ketakutan kita? –PAD
JIKA TUHAN MENJAGA KITA, MENGAPA TAKUT PADA SEGALA HAL YANG MENGANCAM KITA?
Sumber : Renungan Harian

Ahmad Qoni’ Rizoi

KESAKSIAN AHMAD QONI’ RIZQI

TUHAN YAHSHUA HAMASHIAKH DALAM ALQURAN.


Dalam perenungan, saya menemukan sebuah kesimpulan bahwa semua orang Mesianik sudah menerima anugerah keselamatan. Sedangkan saya masih terus berdoa siang malam me minta² untuk diberi keselamatan dan mendoakan nabi Muhammad Saw beserta keluarganya supaya diberi keselamatan. Dari situ saya bertambah semangat untuk mengkaji lebih dalam pernyataan ayat² Al Qur’an. Mulai dari Surat Al Faatikhah sampai surat An Nas. Dimana penekanan surat Al Faatikhah terletak pada ayat 5&6, yang mana manusia diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada allah saja, supaya manusia diberi hidayah (petunjuk) allah ke jalan yang lurus.

“Iyyaa kana’ wudu wa iyya kanasta’iin Ihdinaash shiroo thol mustaqiim”
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan tunjukilah kami jalan yang lurus.” Qs.1:5-6.

Saya teruskan membaca Al Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat, saya temukan jawabannya yang berbunyi: “wa innahu la ilmul lisaati fala tamtarunna biha wattabi un, hadzaa shiraatum mustaqiim.”
“Dan sesungguhnya ISA AL MASIH itu benar² memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu² tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Ini lah jalan yang lurus.

Az Zukhruf 43:61
Di situ Al Qur’an menyatakan bahwa ISA AL MASIH memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Timbul pertanyaan dalam hatiku: “Bukankah hanya allah Swt yang mengetahui tentang hari kiamat itu?”
Sebab kalau menurut pernyataan Al Qur’an Surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah.

“Innallaha `indahu `ilmussa’ati wa yunazzilul ghoitsa…”
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan Hari Kiamat im…” Qs. Luqman 31.34
Tapi mengapa ISA AL MASIH juga mengetahui, lalu siapakah sebenarnya sosok manusia yang bernama ISA AL MASIH itu?

Untuk mengetahui lebih lanjut siapakah sebenarnya ISA AL MASIH itu, saya bolak balik membaca Al Qur’an. Lalu di saat membaca surat Al Imrom 3:45, disitu kutemukan jawaban yang bunyinya demikian:
“idz golatil malaikatu ya maryama innalloha yubasysyiniki bi kalimatim minhus muhul masihu ‘isabnu maryama wajihan fiddunya wal akhiroti wa minal muqarrobin”
“Ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan rahmat darpada-Nya namanya AL MASIH ISA Putra Maryam. Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan”. Qs.3:45

Saya merasa terentak melihat pernyataan ayat di atas itu, kata hati rohani saya semakin menyadari dan memahaminya. Karena dengan jelas & tegas ayat itu mengatakan bahwa ISA AL MASIH dalam pra keberadaan-NYA atau sebelum ada di dalam kandungan Maryam adalah Kalam/ Firman dari Allah.
Kata AL MASIH artinya yang diurapi yang ditahbiskan/ dinobatkan, serta diikuti dengan kata Wajihaan fiiddunyaa wal akhirah, yang artinya terkemuka di dunia & di akhirat.

Jadi secara tersirat & tersurat ayat itu menyatakan bahwa ISA AL MASIH itu pada hakikatnya adalah Firman ALLAH yang diurapi dengan status kedudukan terkemuka di dunia & di akhirat.

Pertanyaannya, siapakah oknum yang punya kedudukan & kehormatan terkemuka di dunia & di akhirat kecuali Allah Swt. Lalu, siapakah sebenarnya ISA AL MASIH itu? Sebab tidak ada manusia, Nabi, Rasul sampai Malaikat pun yang punya kedudukan/ kehormatan terkemuka di dunia & di akhirat.

Saya dibuat semakin ber tanya² dan akhirnya saya temukan juga jawabannya dalam surat An Nisaa 4:171 yang saya ambil pointnya saja demikian bunyinya: “Innamaal masiikhu Isabnu maryama Rasulullah wa kalimatuhu al qohaa ilaa maryama wa rukhu minhu”.
Artinya: Sesungguhnya AL MASIH ISA Putra Maryam itu, adalah utusan ALLAH dan kalimat-NYA yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-NYA”. Qs. 4:171

Dari sini bisa saya simpulkan bahwa ayat di atas menyatakan ISA AL MASIH itu utusan ALLAH, ISA AL MASIH itu Firman ALLAH, ISA AL MASIH itu ROH ALLAH, ayat itu juga didukung Hadits Shahih Bukhari (HSB) 1496 clan Hadits Anas Bin Malik hal.72:

ISA faa innahu Rohulullah wa kalimatuhu.
ISA itu sesungguhnya ROH ALLAH dan Kalam ALLAH.
Disamping itu saya juga membaca pernyataan Hadits Shokhih Muslim & Hadits Shokhih Bukhori yang mengatakan:
“Wal ladzi nafsi bi yadihi layusyikanna ayyanzila fi kumubnu maryama hakamam muqsithon”
Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun di tengah² kamu, Dia akan menjadi Hakim yang adil.” HSM 127, HSB 1090

Kembali timbul sebuah pertanyaan lagi dalam hatiku, “Siapakah sebenarnya ISA AL MASIH itu?”
Karena kalau menurut pernyataan di dalam Al Qur’an, bahwa Allah itulah Hakim yang se adil²nya.
“Alaysallahu bi akh khamil khakhimin” “Bukankah Allah Hakim yang se adil²nya” Qs. At Tim 95:8

Walaupun semuanya itu sudah jelas, tetapi saya tetap belum mau memercayai dan mengimani YAHSHUA HAMASHIAKH itu adalah TUHAN dan Juruselamat. Karena masalah keyakinan, kepercayaan dan keimanan, tidak segampang orang membalikkan telapak tangan langsung terima dan diaminkan atau tidak semudah orang yang beli jajan di pinggir jalan langsung ditelan jadi kenyang.
Tetapi ini masalah hati nurani yang suci, maka butuh pencerahan, penerangan Sang Ilahi Yang Maha Suci supaya hati nurani ini dapat mengambil suatu keputusan untuk menyatakan keberanian tentang kebenaran yang datang dari TUHAN Pencipta & Penguasa Semesta Alam.

Maka untuk mendukung dan memperkuat semuanya itu saya langsung terus untuk mengumpulkan data² yang bersumber dari Al Qur’an maupun Hadits yang berkaitan dengan kesaksian & pengakuan mengenai pernyataan tentang ISA AL MASIH itu:

Dalam Al Qur’an:
1. Qs.19:19 — Isa Al Masih seorang anak laki² yang suci.
2. Qs.19:21 — ISA AL MASIH sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Allah.
3. Qs.3:46,5:19,20,110 — ISA AL MASIH semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia.
4. Qs.19:31 — ISA AL MASIH seorang yang diberkati Allah dimana saja berada.
5. Qs.3:49, 5:110 — ISA AL MASIH, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati.
6. Qs.3:45 — ISA AL MASIH adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat.
7. Qs.4:171 — ISA AL MASIH utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah.
8. Qs.21:91 — ISA AL MASIH dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam

Dlm Hadits:
l. HSB.1496 — ISA AL MASIH itu utusan Allah, Kalam Allah, Rob Allah.
2. HSB.1090 dan HSM 127 — ISA AL MASIH akan turun menjadi Hakim yang adil.
3. H. Anas bin Malik hal.72 — ISA AL MASIH Roh Allah dan Kalam Allah.
4. HSM Jilid I hal.74 — ISA AL MASIH adalah Iman Mahdi dan Hakim yang adil.
5. H. Ibnu Majah — Tidak ada Imam Mahdi selain — ISA AL MASIH putra Maryam.

Dengan dukungan & pernyataan beberapa ayat² Al Qur’an & Hadits perasaan saya seperti disinari dengan pancaran terang kebenaran untuk terus melangkah menuju “Jalan Keselamatan”.
Tetapi ada 1 hal yang membuat saya berat melangkah untuk berjalan terus menuju ke puncak keputusan, yaitu masalah amal yang selama ini sudah saya kumpulkan sejak dari awal dengan jerih payah ibadah yang melelahkan dan memakan kurun waktu yang cukup panjang. Sebab menurut ajaran agama Islam, apabila orang itu sudah murtad (keluar) dari agama Islam, segala amal ibadahnya akan musnah terhapus. Padahal bekal untuk menuju kehidupan kekal harus disertai dengan banyak amal.

Dari sini saya kembali dihantui perasaan takut, kuatir, keraguan, kebimbangan dan kebingungan. Saya lantas terus kembali buka² Kitab Hadits dan Al Qur’an. Pada saat membuka Hadits Shohih Muslim, saya temukan jawaban persoalan amal yang sangat melegakan dan memuaskan yaitu di HSM no. 2412-2414 yang menjelaskan dengan gamblang bahwa:
” Anjaabir qaala sami ‘tun nabiyya sholallahu `alaihi wa sallam yaquulu: laa yud khilu akhadan minkum `amluhul jannah, wa laa yujiiruhu minannaar. Wa laa anaa. illa birakh matin minallah ”
“Dari Jabir r.a. katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetap ialah se mata² rahmat Allah Swt. belaka” HSM 2412-2414
6. Qs.3:45 — ISA AL MASIH adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia & di akhirat.
7. Qs.4:171 — ISA AL MASIH utusan Allah, Kalam Allah & Roh Allah.
8. Qs.21:91 — ISA AL MASIH & ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam

Dan Al Qur’an pun juga menyatakan dengan jelas yaitu Qs. 44:40-42, “Inna yaumal fashli miiqaatuhum ajma’iin”
“Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya” Qs.44:40

“Yauma laa yughnii maulan anmaulan syaian walaahum yunsharuun”
“Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan ” Qs.44:41

`Illa man rrakhimallahu innahu huwal `aziizur- rokhiim.
“Kecuali orang² yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Qs.44:42

Kesimpulannya Qs. Ad Dukhaan ayat 40-42 menyatakan:
Pada hari keputusan (penghakiman, pengadilan) tak seorang pun kerabat yang bisa memberi manfaat (pertolongan) kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah.

Ternyata menurut pernyataan Qs.19:21: Bahwa ISA AL MASIH itulah yang dijadikan tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Allah.

“Qaala kadzaliki qaala rabbuka huwa `alayya hayyinum wa linaj’alahu, ayatanllinnaasi warakhmatan minnaa; wa kana amran maqdhiyyaa.”

` Jibril berkata: Demikian lah Tuhanmu berfirman “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” Qs. Maryam 19.21

KESIMPULAN
Dengan demikian akhirnya saya simpulkan bahwa umat Mesianik sudah dijamin dengan kepastian keselamatan, sedangkan kami setiap hari ber kali² berdoa meminta supaya diberi keselamatan, serta ber kali² pula setiap hari kami mendoakan nabi Muhammad Saw & keluarganya supaya diberikan keselamatan:

Allah huma sholi `ala Muhammad wa `ala `ali Muhammad.
Ya Allah berikanlah keselamatan kepada nabi Muhammad & keluarganya (doa Shalawat).

Karena hal itu adalah perintah Al-Qur’an bahkan Allah dan para Malaikat pun juga bershalawat untuk Nabi.
Innallaha wa malaikatuhu yusholluuna `alaannabiyyi, yaa ayyu halladziina amanuu shalluu `alaihi wasalimuu tasliimaa.
Sesungguhnya Allah dan Malaikat²Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang² beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada nya (Qs. Al Ahzab.33:56)

Oleh sebab itu kami setiap hari ber kali² juga memohon kepada Tuhan supaya ditunjukkan jalan yang lurus.
Ihdinash shiroothol mustaqiim. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Qs. Al Faatikhah 1:6).

Dan Allah memberikan jawaban permohonan kami itu di dalam Al Qur’an “wa innahu la ilmul lisaati fala tamtarunna biha wattabi un, hadzaa shiraatum mustaqiim.”

“Dan sesungguhnya ISA AL MASIH itu benar² memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu² tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Az Zukhruf 43:61

Maka di dalam Al Qur’an ayat berikutnya ISA AL MASIH memberikan perintah supaya bertagwa kepada Allah dan taat kepadanya…. fat taqullaha wa athii ‘uun… maka bertaqwalah kepada Allah clan Taatlah kepadaku (Qs. Az Zukhruf 43:63).

Dan Al Qur’an pun juga menyatakan dengan jelas yaitu Qs.44:40-42, “Inna yaumal fashli miiqaatuhum ajma’iin”
“Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya” Qs.44:40

“Yauma laa yughnii maulan anmaulan syaian walaahum yunsharuun”
“Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan” Qs.44:41

`Illa man rrakhimallahu innahu huwal `aziizur- rokhiim. ”
“Kecuali orang² yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Qs. 44:42

Kesimpulannya Qs. Ad Dukhaan ayat 40-42 menyatakan: Pada hari keputusan (penghakiman, pengadilan) tak seorang pun kerabat yang bisa memberi manfaat (pertolongan) kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah.

Ternyata menurut pernyataan Qs.19:21: Bahwa ISA AL MASIH itulah yang dijadikan tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dar Allah.

“Qaala kadzaliki qaala rabbuka huwa `alayya hayyinum wa linaj’alahu, ayatanllinnaasi warakhmatan minnaa; wa kana amran maqdhiyyaa.”

` Jibril berkata: Demikian lah Tuhanmu berfirman “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” Qs. Maryam 19:21

Dengan demikian manusia itu bisa selamat di hadapan Hakim yang adil nanti kalau orang itu sudah punya tanda dan rahmat dari Allah.

Apakah tandanya itu nanti? Yaitu memercayai dan mengimani dengan sepenuh hati serta tulus murni bahwa ISA AL MASIH atau YAHSHUA HAMASHIAKH itu adalah TUHAN dan Juruslamatnya.

Jangan Menyerah

From: Sur
UNTUK TIDAK MENYERAH ATAU UNTUK BENTUK SUATU KEBETULAN ?
(Sebuah kisah nyata)

Pada suatu waktu, Dr. Mark, seorang spesialis kanker yang terkemuka, sedang dalam perjalanan menuju sebuah konferensi penting di sebuah kota lain untuk menerima penghargaan di bidang riset medis.

Dia sangat bersemangat untk menghadiri konferensi itu dan ingin secepatnya tiba di sana. Ia telah bekerja keras dan lama untk risetnya itu dan merasa layak untuk menerima penghargaan tsb.
Akan tetapi, 2 jam setelah pesawatnya tinggal landas, pesawat itu harus mendarat darurat di bandara terdekat akibat kerusakan teknis.
Karena kuatir akan terlambat tiba di konferensi tsb Dr. Mark segera pergi ke bagian resepsion dan mendapati bahwa penerbangan berikutnya baru ada 10 jam kemudian.
Resepsionis menyarankan agar ia menyewa mobil dan berkendara ke kota tempat konferensi itu yang hanya akan memakan waktu 4 jam berkendara.

Karena tidak ada pilihan lain, ia setuju untuk berkendara meskipun ia tidak suka mengemudi jarak jauh.

Dr. Mark menyewa sebuah mobil dan memulai perjalanannya.
Akan tetapi, segera setelah ia berangkat, tiba2 cuaca menjadi buruk dan sebuah badai besar terjadi. Hujan yang terus turun menyulitkannya untuk melihat dan akhirnya ia melewati belokan yang seharusnya ia ambil.

Setelah 2 jam berkendara, ia yakin bahwa ia telah tersesat. Mengemudi dalam hujan yang lebat di jalan yang terpencil, merasa lapar dan letih, dengan sangat gelisah ia mulai mencari tanda2 adanya kehidupan (penduduk setempat).
Setelah beberapa waktu, ia menjumpai sebuah rumah tua  kecil.
Dengan putus asa, ia keluar dari mobil dan mengetuk pintu.
Seorang wanita cantik membuka pintu.
Dr. Mark menjelaskan masalahnya dan meminta tolong kepada wanita tsb apakah ia bisa meminjam  teleponnya.
Tetapi wanita itu memberitahukannya bahwa ia tidak memiliki telepon atau pun peralatan elektronik lainnya, namun wanita itu mengajak dokter itu untuk masuk ke rumahnya dan menunggu hingga cuaca membaik.
Kelaparan, basah dan kelelahan, sang dokter menerima tawaran baiknya dan masuk ke dalam rumah.
Wanita itu memberinya teh panas dan sesuatu untuk dimakan.
Wanita itu mengajaknya untuk berdoa bersama.

Namun Dr. Mark tersenyum dan berkata bahwa ia hanya percaya akan kerja keras dan mempersilakan wanita itu untuk melanjutkan doanya.
Sambil duduk menikmati tehnya, sang dokter memperhatikan wanita itu berdoa di keredupan cahaya lilin, ketika ia berdoa di samping sesuatu yang tampak seperti tempat tidur bayi yang kecil.

Setiap saat wanita itu selesai berdoa ia segera melanjutkannya dengan doa lainnya.

Merasa bahwa wanita itu sedang membutuhkan pertolongan, sang dokter mengambil kesempatan untuk berbicara segera setelah wanita itu selesai berdoa.

Sang dokter bertanya kepada wanita itu apakah sebenarnya yang ia inginkan dari TUHAN dan apakah TUHAN akan mendengar doa2nya.

Ia lanjut bertanya tentang seorang anak di tempat tidur bayi tsb yang sepertinya sedang ia doakan.

Wanita itu tersenyum getir dan berkata bahwa anak itu adalah anaknya yang sedang menderita suatu jenis penyakit kanker yang jarang dan hanya ada 1 dokter, namanya Dr Mark yang dapat menyembuhkannya, namun wanita itu tidak mampu untuk membayar Dr. Mark, dan lagi Dr. Mark tinggal di kota lain yang jauh.

Wanita itu berkata bahwa sejauh ini memang TUHAN belum menjawab doanya tetapi suatu hari TUHAN akan menciptakan jalan keluar dan

Ia menambahkan bahwa ia tidak akan membiarkan kekuatirannya mengalahkan imannya.

Kagum dan tak dapat berkata apa2,

Dr. Mark berlinangan air mata.

Ia pun berbisik, TUHAN Maha Besar dan mengingat kembali rangkaian peristiwa yang ia alami….. ada kerusakan teknis di pesawat, badai yang melanda, ia tersesat di jalan, dan semuanya ini terjadi karena TUHAN tidak hanya menjawab doa wanita tsb tetapi juga memberinya sebuah kesempatan untuk keluar dari dunia yang materialistis dan memberikan sebagian waktunya untuk orang2 miskin yang putus asa yang tidak memiliki apapun selain doa2 yang kaya,.. khidmat,.jujur,.. terbuka,….apa adanya,.. penuh iman,.. pengharapan,.. kasih,…..,…kekuatan,…penyerahan,……

Siap sedialah selalu untuk melakukan apa yang TUHAN telah persiapkan untuk Anda lakukan.

Tidak ada yang kebetulan,.. mustahil di dalam hidup ini.

TUHAN mampu membuka jalan2 yang mustahil dalam perhitungan manusia, bagi setiap orang yang berharap dan berserah penuh kepadaNya.

Coincidence is GOD’S way of remaining anonymous. (Albert Einstein)

Kebetulan adalah cara TUHAN untuk tetap tidak dikenal

Kenal Baik

BEREAKSI POSITIF (Kejadian 12:1-9)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. (Kejadian 12:4)

Setahun silam salah satu sahabat saya yang merintis usaha sebagai agen asuransi menawari saya untuk ikut polisnya. Karena mengenal baik dirinya, saya pun bersedia. Sebelum itu sebetulnya sudah ada beberapa agen dengan polis yang sama menawari, namun saya tolak karena tidak percaya mereka. Kepada sahabat, saya bereaksi positif karena saya percaya kepadanya.

Dalam cerita Abram dipanggil Allah, Tuhan menjanjikan satu negeri kepadanya dan akan membuatnya menjadi bangsa yang besar, memberkatinya, membuat namanya masyhur, dan menjadi berkat (ay. 2). Abram tidak mengajukan syarat atau usul tertentu, ia percaya. Bukti kepercayaannya adalah menyediakan diri dan membiarkan dirinya dipakai Tuhan untuk rencana-Nya yang besar, dengan pergi seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya (ay. 4). Abram tidak bersikap pasif, namun ia bereaksi secara positif. Meski usianya sudah senja, hal itu tidak menjadi alasan bagi Abram untuk bersantai-santai atau membantah perintah Tuhan untuk pergi.

Kita dikatakan beriman saat tunduk kepada perintah Tuhan. Kalau kita sungguh-sungguh percaya pada Dia, pasti kita tanpa ragu menuruti kehendak-Nya meskipun hasilnya mungkin tidak sesuai dengan keinginan daging kita. Kalau kita percaya kepada manusia yang tidak sempurna, mau menuruti ucapannya karena mereka atasan atau orang yang kita percayai, seharusnya kita sangat percaya kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan bukan di bibir saja, namun dibuktikan dengan reaksi yang positif terhadap perintah-Nya. –RTG /Renungan Harian

ORANG YANG BERIMAN KEPADA TUHAN PASTI AKAN BEREAKSI SECARA POSITIF TERHADAP PERINTAH-NYA.

Sumber : Renungan Harian

Fungsi Doa

SERBA SAYA (Matius 6:7-13)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. (Matius 6:8)

Meskipun memalukan, namun jujur, jika dicermati, saya lebih sering berdoa untuk mendapatkan berkat-Nya, bukan karena ingin bercakap-cakap dan bergaul akrab dengan-Nya. Isinya cenderung berkisar pada kepentingan saya: diri saya, keluarga saya, pekerjaan saya, masalah saya, rezeki saya-semuanya berfokus pada saya. Kalaupun saya berdoa untuk orang lain, mereka tidak lain orang-orang yang ada dalam lingkaran jejaring dan kepentingan saya.

Karena penasaran, akhirnya saya meneliti lagi doa yang diajarkan Tuhan Yesus. Ternyata, urusan saya, yang diwakili oleh makanan sebagai pemenuhan kebutuhan pokok fisik, hanya diungkapkan dalam satu ayat (ay. 11). Sebagian besar lainnya, dituangkan dalam empat ayat, berupa puji-pujian dan permohonan agar kehendak-Nya terwujud di dunia ini (ay. 9-10), dan permohonan agar hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama dipulihkan (ay. 11), dan permohonan agar kita dilindungi dari pencobaan Iblis (ay. 12). Sebuah doa yang tidak menonjolkan kepentingan diri sendiri, melainkan mengutamakan kepentingan Kerajaan Allah. Sangat berbeda dari fokus doa saya selama ini!

Saya pun terdorong untuk mengubah arah doa saya: sedapat mungkin tidak berfokus pada masalah dan kepentingan pribadi saya, namun lebih mengutamakan percakapan akrab dengan Tuhan, menikmati hadirat-Nya, sambil bersyafaat bagi orang lain. Tentang kebutuhan sehari-hari saya, bukankah Dia sudah tahu sebelumnya (lihat 6:8, 32b)? Waktu doa saya menjadi sebuah persekutuan yang menyenangkan dengan Dia. –HS/Renungan Harian

DOA ADALAH SARANA UNTUK BERGAUL AKRAB DENGAN TUHAN, BUKAN “KARTU ATM” UNTUK MENARIK BERKAT-NYA.

Sumber : Renungan Harian

Pengganggu

Racun Pikiran

Kali ini penulis ingin mengajak Anda sekalian untuk merenungkan perkataan “Racun”. Apakah “Racun” itu? Apa yang terlintas dalam pikiran Anda saat Anda mendengar perkataan “Racun”? Apakah Anda dengan segera memikirkan racun untuk membunuh tikus? Ataukah Anda lebih memikirkan tentang lingkungan sehat, sehingga Anda berpikir tentang limbah yang beracun? Atau udara yang beracun karena telah terkontaminasi dengan zat-zat kimia – terpolusi? Atau Anda berpikir tentang persahabatan yang diracuni oleh perkataan yang beracun? Dalam hal ini orang-orang tertentu dapat merupakan “Racun” melalui perkataan-perkataan yang diucapkannya yang bersifat membakar, mengadu domba, memecah belah, dan sebagainya. Apakah Anda juga berpikir tentang racun pikiran, yaitu pikiran-pikiran yang dipenuhi dengan pikiran negatif, yang dapat muncul sewaktu-waktu dan meracuni pikiran sehat Anda? Tindakan apakah yang selama ini Anda ambil untuk menetralisasikan pikiran beracun tersebut?

Sudah barang tentu Penulis tidak dapat menuliskan satu persatu semua racun pikiran yang ada, namun demikian Penulis teringat akan nasehat Rasul Paulus yang tertulis dalam Filipi 4:6 (TB), “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”  Kuatir adalah racun yang dapat melumpuhkan seseorang untuk mencapai apa yang seharusnya dapat dicapainya. Kuatir mempunyai kemampuan untuk mengarahkan sudut pandang orang kepada apa yang sedang dikuatirkannya. Dengan demikian orang tersebut akan diam dalam penjara kekuatiran selama ia ingini dan hanya dia pula yang dapat melepaskan dirinya dari penjara kekuatiran tersebut. Kuatir itu bagaikan raksasa yang menghalangi orang untuk dapat bergerak dimana kemampuan orang tersebut untuk berbuah dilumpuhkan, sehingga pada akhirnya orang tersebut akan diam ditempat tanpa berbuah. Hal ini sangat meletihkan.

Pikiran negatif, mereka-reka hal-hal negatif yang akan terjadi, masukan negatif dari orang-orang dilingkungan dimana Anda berada, juga merupakan racun pikiran, jika pikiran negatif tersebut merasuki pola berpikir yang sehat, maka perilaku orang tersebut akan berada dibawah kontrol pola pikiran negatif tersebut dan yang bersangkutan akan mengambil tindakan sesuai dengan alam pikiran negatif tersebut.   

II Samuel 10:3 (TB) misalnya memberikan contoh yang baik tentang memasukkan pikiran negatif kedalam alam pikiran orang lain, berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun, tuan mereka: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik kota ini, untuk mengintainya dan menghancurkannya maka Daud mengutus pegawai-pegawainya itu kepadamu?”

Kejadian 4:6-7 (TB) juga merincikan tentang pola pikiran negatif, 6 Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. Dari kedua contoh diatas ini, kita mengetahui bahwa masing-masing mengambil tindakan sesuai dengan pola berpikir mereka yang negatif dan pikiran negatif tersebut membuahkan sebuah tragedi. Empat puluh ribu tujuh ratus orang gugur dalam pertempuran (II Samuel 10:18) dan Habel kehilangan nyawanya karena Kain menuruti hawa nafsu pikiran negatifnya (Kejadian 4:8).

Adakah sesuatu racun yang meracuni alam pikiran Anda yang dapat merusak rumah tangga Anda berdua? Adakah prasangka buruk yang merupakan racun yang mematikan yang masuk dalam alam pikiran Anda tentang pasangan hidup Anda? Apakah Anda menterjemahkan setiap perkataan atau perilaku pasangan hidup Anda secara negatif? Apakah Anda secara terus menerus mencurigai pasangan hidup Anda jika ia berbicara dengan teman lawan jenisnya? Bukankah semuanya ini merupakan racun yang dapat merusak dan mematikan kebahagiaan rumah tangga Anda berdua?

Apakah Anda sadar bahwa pasangan hidup Anda memilih Anda diantara sekian banyak wanita / pria, bukankah hal ini berarti ia mencintai Anda? Jika pernikahan Anda telah dikuduskan dihadapan Tuhan dan Anda mempercayai pasangan hidup Anda sepenuhnya, bukankah prilakunya sangat terbuka dihadapan Tuhan? Perlukah Anda mencurigai pasangan hidup Anda dengan pikiran-pikiran negatif yang meracuni pikiran Anda secara terus menerus? Apakah pikiran-pikiran negatif Anda dapat menghalangi pasangan hidup Anda untuk meninggalkan Anda jika itu merupakan pilihannya? Bukankah mengasihi itu merupakan sebuah pilihan?  Kecuali Tuhan membangun rumah tangga Anda, usaha Anda untuk membangunnya akan sia-sia (lihat Mazmur 127:1 ).

Penulis mengajak para pembaca sekalian untuk mengambil tindakan membuang semua racun-racun pikiran yang meracuni pikiran Anda dan menggantikannya dengan semua pikiran yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar dan semua yang baik yang telah Anda pelajari, terima dan lihat, lakukanlah itu semuanya. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai Anda sekalian dan membuat Anda berhasil dalam segala hal yang Anda kerjakan (Bandingkan dengan Filipi 4:8-9). Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

Penulis
Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles – California

Jaga Hati

KETAMAKAN KAIN (Kejadian 4:1-16)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

… hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram. (Kejadian 4:5)

Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, ketamakan bukan lagi sebuah sikap, tetapi menjadi sifat. Tak seorang pun keturunan Adam yang dilahirkan tanpa dosa. Sifat tamak itu pun bercokol dan menjadi potensi dalam hati manusia-yang siap dibuahi.

Ketika persembahan Kain ditolak Tuhan, sedangkan persembahan Habel-adiknya-diterima Tuhan, Kain menjadi panas hati. Ia tidak mau datang dengan rendah hati kepada Tuhan dan bertanya, “Tuhan, apa yang harus aku perbaiki, agar Engkau berkenan menerima persembahanku?” Kain malah membiarkan hatinya dikuasai iri dan dengki. Dengan sikapnya yang tamak, bahkan Kain mengatur siasat jahat untuk merenggut nyawa adiknya-yang bukan menjadi haknya. Ketamakan membangkitkan perasaan iri hati yang amat mendalam. Tuhan sudah memperingatkannya dengan lembut (ay. 6-7), tetapi ketamakan tetap membuat Kain tega menyingkirkan adiknya sendiri. Sebagai kakak yang lebih tua, ia seharusnya wajib menjaga dan menolong adiknya. Ketamakan membutakannya-semata-mata agar ia tak lagi memiliki saingan yang bisa mengungguli dirinya.

Akan tetapi, ketamakan tidak akan berhenti saat seseorang sudah menyingkirkan saingannya. Lebih parah lagi, ketamakan bisa membuatnya mengingkari tanggung jawab kemanusiaannya di hadapan Sang Khalik. Perhatikan bagaimana Kain berkata: “Akukah penjaga adikku?” (ay. 9). Waspadalah dan bersandarlah kepada Tuhan. Jangan sampai sifat manusia lama itu kembali menguasai kita. –S /Renungan Harian

SIFAT TAMAK MELAHIRKAN IRI HATI DAN KEKEJIAN, YANG BERUJUNG PADA PENGINGKARAN KEMANUSIAAN KITA.

Sumber : Renungan Harian

Ambisi Berlebihan

PENYALAHGUNAAN KUASA (1 Raja-raja 21:1-24)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

Kata Izebel, isterinya, kepadanya: “Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? (1 Raja-raja 21:7a)

Kekuasaan. Didambakan oleh banyak orang. Orang berjuang, saling  berebut, dan saling menjatuhkan demi memperoleh kekuasaan, berapa  pun biayanya. Mereka rela mengeluarkan banyak uang, tenaga, dan waktu, menggunakan cara-cara curang. Tidak jarang orang minta  pertolongan orang pintar, paranormal, atau menjalani ritual gaib. Mengapa? Karena orang beranggapan bahwa dengan memegang kuasa ia  akan berhak bertindak apa saja tanpa ada yang mengalang-alangi.

Seperti itu juga pendapat Izebel ketika suaminya, Ahab, ingin  memiliki kebun anggur Nabot, namun si pemilik kebun tidak mau  menyerahkannya. Ia berkata, “Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel?” (ay. 7a). Dengan kekuasaan suaminya, dengan  licik dan keji, ia merencanakan dan memerintahkan pembunuhan atas  Nabot demi memuaskan nafsu serakah sang suami (ay. 11-13). Pada awalnya semua itu berjalan mulus dan tidak menimbulkan dampak  apa-apa. Akan tetapi, Allah yang Maha Melihat tidak tinggal diam.  Nasib tragis menanti Izebel. Menurut firman Tuhan, anjing akan  memakan Izebel di tembok luar Yizreel (ay. 23).

Banyak pejabat negara yang menggunakan wewenang dan kekuasaannya  untuk memperkaya diri dengan korupsi. Padahal, kekuasaan yang  dimiliki setiap orang itu berasal dari Tuhan (Roma 13:4) dan seharusnya didayagunakan untuk kesejahteraan bersama. Sedikit atau  banyak, kita masing-masing juga mempunyai wewenang dan kekuasaan yang kelak harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah, Sang  Pemberi kuasa. –DT /Renungan Harian

KEKUASAAN BUKAN UNTUK MEMUASKAN AMBISI KITA, MELAINKAN UNTUK MEMPERMULIAKAN NAMA-NYA.

Sumber : Renungan Harian

Pencobaan

PALU MEMBENTUK BAJA (Yakobus 1:1-8)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan apa pun. (Yakobus 1:4)

“Palu menghancurkan kaca, tetapi palu membentuk baja.” Pepatah Rusia ini menggambarkan bahwa jika jiwa kita seperti kaca yang rentan dan rapuh, ketika tertimpa pencobaan akan hancurlah dia. Sebaliknya, kalau jiwa kita kuat seperti baja, pencobaan akan membentuk kita sebagai manusia yang tahan uji.

Yakobus menyatakan bahwa orang beriman justru harus memanfaatkan pencobaan untuk bertumbuh ke arah Tuhan, berdoa untuk mendapatkan hikmat, dan agar dalam pergumulan hidup yang berat justru iman menjadi tahan uji. Pembaca surat Yakobus saat itu ada yang miskin dan ada pula yang menerima berbagai tekanan karena iman. Pencobaan mereka meliputi masalah materiil, sosial, moral, juga spiritual. Melalui ujian, iman berkesempatan untuk berakar, membentuk kualitas ketekunan. Apabila proses ini dijalani dengan benar, iman seseorang akan semakin dewasa dan matang. Hubungannya dengan Tuhan pun semakin akrab sehingga karakternya makin serasi dengan karakter Tuhan. Itulah sebabnya orang Kristen dapat bersukacita waktu mengalami pencobaan karena hal itu memurnikan iman.

Dalam situasi sedang dicobai, orang beriman sangat perlu hikmat. Dalam perspektif Alkitab, hikmat adalah kesalehan yang terjadi karena seseorang hidup dekat dengan Allah. Jika kita dekat dengan Allah, saat menghadapi pencobaan, kita akan seperti baja sehingga pencobaan tersebut akan menghasilkan kematangan iman. Segala sesuatu yang terjadi dipakai Tuhan untuk kebaikan kita sehingga mendatangkan kemuliaan bagi-Nya. –EN/Renungan Harian

PENCOBAAN ADALAH UJIAN IMAN AGAR SEMAKIN MURNI DAN SEMAKIN DEWASA.

Sumber : Renungan Harian

Blog at WordPress.com.

Up ↑